search engine

Saturday, July 18, 2009

KUESIONER

KUESIONER



Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden
Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang efisien bila peneliti mengetahui
secara pasti data/informasi apa yang dibutuhkan dan bagaimana variabel yang
menyatakan informasi yang dibutuhkan tersebut diukur.


Sekali lagi penting melakukan dekomposisi variabel penelitian menjadi dimensi dan butir
penelitian dengan hati-hati.
Seringkali satu variabel didekomposisi menjadi beberapa dimensi dan selanjutnya satu
dimensi diuraikan menjadi beberapa item.

Jenis Pertanyaan dalam Kuesioner

a. Pertanyaan Terbuka: pertanyaan yang memungkinkan responden memberikan
jawaban sesuai dengan cara atau pendapatnya
Misal:
Sebutkan lima sifat pemimpin yang Anda sukai:

1. ……………………………
2. ……………………………
3. ……………………………
4. ……………………………
5. ……………………………


Bagaimana pendapat Anda tentang kepemimpinan supervisor Anda?
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________

Jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan terbuka akan sangat
bervariasi.
Pengelompokkan jawaban-jawaban serupa akan menjadi suatu pekerjaan yang
tidak mudah

b. Pertanyaan Tertutup: responden tinggal memilih jawaban di antara pilihan yang
sudah disediakan
Misal:
Atasan Anda mendelegasikan tugas dengan jelas:

1. Sangat Setuju Sekali
2. Sangat Setuju
3. Setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju


Kadangkala pertanyaan disajikan secara terbuka sekaligus tertutup
Misal:
Pekerjaan Anda:

1. Pegawai Negeri Sipil
2. TNI
3. Professional:
a. Dokter
b. Guru
c. Pengacara
d. lainnya (Sebutkan): ______________________
4. Pengusaha
5. Lainnya (Sebutkan): ___________________________


Pertanyaan-pertanyaan tertutup dapat dengan mudah dikodekan dan diolah untuk tahap
penelitian selanjutnya

Bentuk Pertanyaan

a. Pernyataan Positif
b. Pernyataan Negatif

Pertanyaan dalam kuesioner ditulis dalam bentuk PERNYATAAN bukan pertanyaan
Pernyataan Positif : pernyataan yang jawabannya SESUAI dengan harapan peneliti
Pernyataan Negatif : pernyataan yang jawabannya TIDAK SESUAI dengan harapan
peneliti

Misal: Jika ingin diketahui kinerja kasir sebuah toko swalayan

Pernyataan Positif (Contoh LSR)
Kasir di toko swalayan ini ramah:
1. Tidak Setuju 2. Setuju 3. Sangat Setuju

Pernyataan Negatif (Contoh LSR)
Kasir tidak sopan:
1. Sangat Setuju 2. Setuju 3. Tidak Setuju

Pengkodean atau pembobotan nilai jawaban:
Pada pernyataan Positif: nilai paling positif diberi bobot paling besar (karena paling
positif berarti paling sesuai harapan)
Pada pernyataan Negatif: nilai paling negatif diberi bobot paling besar (karena paling
negatif berarti paling sesuai harapan)

Idealnya dalam suatu kuesioner penelitian, komposisi bentuk pernyataan positif dan
negatif berimbang, misalnya dari 30 pernyataan dirancang terdiri dari 15 pernyataan
positif dan 15 pernyataan negatif.
Pernyataan positif dan negatif harus diletakkan secara bergantian
Dengan meletakkan pernyataan positif dan negatif bergantian, responden benar-benar
membaca pernyataan-pernyataan dengan teliti dan menjawab dengan benar

Teknik Pengukuran (Teknik Penskalaan)

Dua teknik pengukuran dengan kuesioner yang paling populer adalah:
a. Likert’s Summated Rating (LSR)
b. Semantic Differential (SD)

Likert’s Summated Rating (LSR)
LSR adalah skala atau pengukuran sikap responden
Jawaban pernyataan dinyatakan dalam pilihan yang mengakomodasi jawaban antara
Sangat Setuju Sekali sampai Sangat Tidak Setuju
Banyak pilihan biasanya 3, 5, 7, 9 dan 11
Dalam prakteknya yang paling sering digunakan adalah 5
Terlalu sedikit pilihan jawaban menyebabkan pengukuran menjadi sanagt kasar
Terlalu banyak pilihan jawaban menyebabkan responden sulit membedakan pilihan
Banyak pilihan ganjil juga menimbulkan masalah, responden yang malas/enggan akan
menjawab pilihan yang di tengah ( = jawaban netral)

Semantic Differential (SD)
Responden menyatakan pilihan di antara dua kutub kata sifat atau frasa
Dapat dibentuk dalam suatu garis nilai yang kontinyu, dan dapat diukur dalam satuan
jarak atau dalam bentuk pilihan seperti LSR

Sikap kasir (responden meletakkan jawaban di antara garis bilangan, nilai jawaban
kemudian diukur dalam cm)

Prinsip sifat positif diberi nilai paling besar dan sifat negatif diberi nilai paling kecil tetap
dipertahankan, demikian juga prinsip menggabungkan positif–negatif dan negatif−positif
secara bergantian

Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Kesalahan operasionalisasi variabel mungkin terjadi karena dimensi yang penting luput
direalisasikan menjadi butir pertanyaan dalam kuesioner

Kesalahan dapat diminimalkan dengan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas
kuesioner

Validitas
Validitas mengacu pada apakah kuesioner benar-benar dapat mengukur apa yang ingin
diukur
Sebagian besar validitas diukur secara logika (subyekif), hanya validitas konstruk yang
dapat diukur secar matematika/statistika.

Jenis Validitas
a. Validitas Konstruk (Construct Validity)
Konstruk adalah penyusun atau elemen suatu konsep/variabel
Misal: Jika suatu konsep disusun berdasarkan 5 elemen tetapi dalam kuesioner hanya
diukur 3 elemen maka validitas konstruk kuesioner ini rendah
Ukuran validitas konstruk dinyatakan dalam koefisien korelasi (R) setiap butir pernyataan
dengan nilai total seluruh butir.
Valid tidaknya setiap butir kemudian dibandingkan dengan nilai kritik pada Tabel
Kolstoe, 1973

b. Validitas Isi (Content Validity)
Bertujuan memeriksa apakah butir-butir pertanyaan sesuai dengan pengetahuan aau
kemampuan responden.

c. Validitas Eksternal (External Validity)
Membandingkan kuesioner yang dibuat dengan kuesioner yang sudah dibakukan


d. Validitas Prediktif (Predictive Validity)
Mengukur apakah kuesioner dapat digunakan meramalkan perilaku di masa depan
Validitas prediktif diberi nilai tinggi jika apa yang diramalkan terbukti

e. Validitas Rupa (Face Validity)
Validitas tampilan kuesioner, sesuai dengan format

f. Validitas Budaya (Culture Validity)
Apakah butir-butir pernyataan dalam kuesioner sudah sesuai budaya atau kondisi
responden

Reliabilitas
Reliabilitas menyatakan derajat keandalan dan konsistensi kuesioner
Beberapa metode penghitungan reliabilitas, misalnnya:
a. Metode Test − Retest
b. Metode Test − Retest Paralel
c. Teknik Belah Dua (Split Half)
d. Analisis Diskriminan
Pada prinsipnya, semua metode perhitungan itu mengukur reliabilitas melalui koefisien
korelasi setiap butir pernyataan dengan total seluruh butir (sama dengan Validitas
Konstruk)

Uji Coba Kuesioner
Sebelum kuesioner benar-benar digunakan untuk mengumpulkan data, dilakukan uji coba
dengan menyebarkan kuesioner kepada kira-kira 30 responden
Hasil uji coba kemudian dignakan untuk menguji validitas dan reliabilitas
Butir-butir yang tidak valid atau tidak reliabel kemudian diperbaiki, diubah, atau jika
tidak memungkinkan dihilangkan dan selanjutnya kuesioner diuji kembali

Alat Bantu Pembuat Kuesioner

Metode perhitungan validitas dan reliabilitas ini dapat diaplikasikan dengan bantuan
program komputer (Misalnya EXCEL atau SPSS)
Kuesioner apat dibuat dengan pengolah kata atau dengan program-program komputer
lainnya yang memang dibuat untuk membuat kuesioner (Misalnya: EPI-INFO atau Lotus
Notes)
Pembuatan kuesioner dengan program komputer memungkinkan publikasi kuesioner
secara on-line di internet
Beberapa web di internet juga menyediakan fasilitas membuat kuesioner atau pooling)
on-line, misalnya web votepedia yang dibangun di atas teknologi Wikipedia .

(gunadarma.ac.id)


LINK


Uji validitas dan Reliabilitas dengan bantuan software SPSS dapat dilihat di SINI



Kumpulan Tutorial Stastitka di SINI

Langkah-langkah menyusun laporan penelitian di SINI

0 comments:

Post a Comment

Followers

Counter

Anda pengunjung ke :

  ©Template by Dicas Blogger.